Konfigurasi Elektron dan Elektron Valensi
Selamat datang di fathchemical, blog sederhana yang berbagi ilmu pengetahuan
dengan penuh keikhlasan. Kali ini kami akan berbagi ilmu tentang KONFIGURASI
ELEKTRON, beberapa topik utamanya adalah Pengertian Konfigurasi Elektron, Sejarah Konfigurasi Elektron, Konfigurasi Elektron Berdasarkan
Kulit Atom, Elektron Valensi, Peraturan Untuk Menentukan Konfigurasi
Elektron, Cara Penulisan Konfigurasi Elektron, Konfigurasi Elektron Ion, dan Hubungan
Konfigurasi elektron dengan Sistem Periodik Unsur.
Elektron mengorbit pada tingkat energi tertentu disebut kulit. Kulit
elektron adalah sekelompok orbital dengan tingkat energi sama. Selain adanya
kulit, terdapat juga sub kulit yang merupakan sekelompok orbita-orbital yang
sempunyai label orbital yang sama, yaitu yang memiliki nilai n dan l yang sama.
Sehingga tiga orbital 2p membentuk subkulit. Pemodelan ini dibuat oleh Neils
Bohr yang merupakan orang pertama mengusulkan perioditas dalam tabel periodik
dan dapat dijabarkan dengan struktur elektron dalam atom.
KONFIGURASI ELEKTRON |
Lalu, setelah penjelasan diatas, apa itu konfigurasi elektron?
A. PENGERTIAN KONFIGURASI
ELEKTRON
Konfigurasi elektron merupakan susunan elektron-elektron pada sebuah atom, molekul dan struktur fisik
lainnya. Sama seperti partikel elementer lainnya, elektron mengikuti hukum
mekenika kuantum dan menampilkan sifat-sifat partikel maupun gelombang.
Pengetahuan atas konfigurasi elektron atom-atom sangat berguna dalam
membantu pemahaman struktur tabel periodik unsur-unsur. Konsep ini juga beguna
dalam menjelaskan ikatan kimia yang menjaga atom-atom tetap bersama.
Artikel Penunjang : Pengertian dan Jenis – Jenis Ikatan Kimia
TABEL PERIODIK |
B. SEJARAH
KONFIGURASI ELEKTRON
Awalnya, Neils Bohr mengajukan model atom Bohr yang mana kulit-kulit
elektronnya berbentuk orbit dengan jarak yang tetap dari inti atom. Konfigurasi
awal Bohr berbeda dengan yang sekarang ini digunakan : misalnya sulfur
berkonfigurasi 2.4.4.6 daripada 1s2 2s2 2p2
dst.
Stu tahun kemudian, E.C Stoner memasukkan bilangan kuantum ketiga ke dalam
deskripsi kulit elektron dan dengan benar memprediksi struktur sulfur sebagai
2.8.6. Tetapi baik Bohr maupun Stoner
tidak dapat menjelaskan dengan baik perubahan spektra atom dan medan magnet.
Lalu, dengan meminta bantuan Wolfgang Pauli, yang menyadari bahwa efek
Zeeman diakibatkan oleh elektron terluar atom. Ia juga dapat menghasilkan
kembali struktur kulit stoner yang benar dengan pemasukan sebuah bilangan
kuantum keempat.
Persamaan lainnya yaitu Schodinger menghasilkan tiga dari empat bilangan
kuantum sebagai konsekuensi penyelesaian untuk atom Hidrogen. Penyelesaian ini
menghasilkan orbital-orbital atom yang dapat kita temukan dalm buku-buku teks
kimia. Kajian spektra atom dapat ditentukan secara eksperimen yang pada
akhirnya menghasilkan kaidah empiris untuk urutan orbital atom mana yang
terlebih dahulu diisi elektron.
C. KONFIGURASI ELEKTRON BERDASARKAN KULIT ATOM
Konfigurasi
elektron di setiap kulit atom dapat terisi elektron maksimum 2n2,
dimana n adalah urutan kulit atom.
- Jika n = 1 maka 2n2 sama dengan 2 elektron
- Jika n = 2 maka 2n2 sama dengan 8 elektron
- Jika n = 3 maka 2n2 sama dengan 18 elektron
- Jika n = 4 maka 2n2 sama dengan 32 elektron
Setiap kulit
memiliki lambang dimana K sama dengan kulit pertama dekat dengan inti atom, L
setelahnya, M setelah L, dan N setelah M. Banyaknya kulit yang terisi elektron
menunjukkan periode. Elektron disusun sedemikian rupa pada masing-masing kulit
dan diisi maksimum sesuai daya tampung kulitnya. Jika masih ada sisa elektron
yang tidak bisa lagi ditampung pada kulit tersebut maka diletakkan pada kulit
selanjutnya.
PENGISIAN KONFIGURASI ATOM PADA ATOM GOLONGAN UTAMA |
Tabel diatas
adalah pengisian konfigurasi elektron pada atom golongan utama.
D. ELEKTRON VALENSI
Elektron yang
berperan dalam reaksi pembentukan ikatan kimia dan dalam reaksi kimia adalah
elktron terluar atau elektron valensi. Jumlah elktron valensi ditentukan
berdasarkan elektron yang terdapat pada kulit terakhir dari konfigurasi
elektron atom tersebut. Unsur yang memiliki jumlah elektron valensi yang sama
akan memiliki sifat kimia yang sama pula.
ELEKTRON VALENSI |
Tabel diatas
adalah tabel penentuan jumlah elektron valensi sekaligus hubungan konfigurasi
elektron dan elektron valensi.
E. PERATURAN
UNTUK MENENTUKAN KONFIGURASI ELEKTRON
Dalam penentuan konfigurasi sebuah atom, tidak bisa kita dengan mudahnya
melakukannya tanpa mengetahui aturan-aturannya. Ada 3 aturan yang harus
diperhitungkan yaitu asas aufbau, larangan pauli dan kaidah hund.
1. Asas Aufbau
Menurut aasas
ini, elektron dalam atom sebisa mungkin memiliki energi terendah. Pengisian
elektron pada orbital selalu dimulai dari orbital 1s atau tingkat energi
terendah. Jika orbitas 1s sudah penuh, elektron akan masuk ke dalam orbital 2s,
demikian seterusnya.
Besarnya tingkat
orbital bergantung pada harga bilangan kuantum utama (n) dan bilangan kuantum
azimuth (l). Orbital dengan harga n+ l lebih besar mempunyai tingkat energi
lebih besar. Bila harga n+ l sama maka
orbital yang mempunyai harga n lebih besar mempunyai energi yang lebih besar.
Urutan tingkat
energi dalam pengisian elektron sebagai berikut .
PENGISIAN ELEKTRON |
2. Larangan Pauli
Asas larangan
pauli menyebutkan tidak mungkin dalam sebuah atom ada dua elektron dengan harga
keempat bilangan kuantum yang sama. Maksudnya, dalam sebuah atom, dua buah
elektron mungkin memiliki harga n, l, dan ml yang sama, tetapi harga snya pasti
berbeda. Jadi, larangan pauli menjelaskan suatu orbital maksimum yang hanya
dapat ditempati dua elektron yang arah spinnya berlawanan. Subkulit s mempunyai
1 orbital, elektron maksimalnya 2.
- Subkulit p memiliki 3 orbital dan elektron maksimumnya 6
- Subkulit p memiliki 5 orbital dan elektron maksimumnya 10
- Subkulit p memiliki 7 orbital dan elektron maksimumnya 14
- Jumlah maksimum elektron pada kulit ke –n = 2n2.
3. Kaidah Hund
Pada pengisian orbital-orbital yang berenergi sama maka elektron akan
menempati orbital secara sendiri-sendiri dengan spin yang paralel kemudian baru
berpasangan. Keadaan ennergi terendah adalah yang memiliki elektron tak
berpasangan yang paling banyak.
Contohnya pada subkulit p dengan l = 1 dan ml = +1,0,-1 maka elektron
maksimumnya 6. Urutan pengisian elektron dalam orbital sebagai berikut.
URUTAN PENGISINA ELEKTRON DALAM ORBITAL |
Contoh konfigurasi elektron unsur C (Z = 6)
Pengisiannya sebagai berikut : 2 elektron menempati orbital subkulit 1s
berikutnya 2 elektron menempati 2s dan sisanya 2 elektron menempati
orbital-orbital 2p secara paralel.
CONTOH KONFIGURASI ELEKTRON UNSUR |
F. CARA
PENULISAN KONFIGURASI ELEKTRON
1. Dua cara
penulisan urutan subkulit
Subkulit ditulis berdasarkan urutan tingkat energinya
Contoh :
Subkulit ditulis sesuai urutan nomor kulit yang sama kemudian untuk kulit
berikutnya lebih tinggi
Contoh :
2. Penyingkatan
menggunakan konfigurasi elektron gas mulia terdekat
Contoh :
Gas mulia terdekat sebelumnya adalah
Maka konfigurasinya dapat disingkat
Beberapa contoh lainnya :
3. Orbital penuh
dan setengah penuh
Berdasarkan percobaan dapat ditunjukkan bahwa orbital yang terisi penuh
atau setengah penuh merupakan struktur yang relatif lebih stabil. Ada beberapa
penyimpangan pengisian elektron berdasarkan atauran aufbau dengan berdasarkan
percobaan.
ORBITA PENUH DAN SETENGAH PENUH |
Hal tersebut terjadi karena orbital setengah penuh (d5) dan
penuh (d10) lebih stabil.
G. KONFIGURASI
ELEKTRON ION
Ion positif terbentuk dari atom netral dengan melepas elktron pada kulit
terluarnya.
Penulisannya :
Ion positip Lx+ yang artinya
melepaskan elektron sebanyak x
Ion negatip Ay- yang artinya menangkap elektron sebanyak y
Ion negatif terbentuk dari atom netral dengan menarik elektron untuk
mengisi orbit dari subkulit terluar yang belum penuh.
Contoh:
H. HUBUNGAN
KONFIGURASI ELEKTRON DENGAN SISTEM PERIODIK UNSUR
Konfigurasi elektron dengan sistem periodek unsur selalu berkesinambungan
satu sama lainnya. Dari konfigurasi elektron suatu aton dapat diperkirakan
letak unsur dalam tabel periodiknya. Konfigurasi sesungguhnya harus ditentukan
dengan percobaan.
HUBUNGAN KONFIGURASI ELEKTRON DENGAN SISTEM PERIODIK UNSUR |
Percobaan bisa dilakukan dengan penentuan elektron valensi yang menunjukkan
periode unsur dalam tabel periodik. Penentuan golongan bisa dilihat dari elktron
terakhir yang mengisi subkulit. Contohnya elektron yang mengisi subkulit s pada
sp terletak pada gol IA atau IIA, elektron yang mengisi subkulit p pada sp
terletak pada gol IIIA sampai dengan VIIIA, jika elektron terakhir mengisi sub
kulit d pada s terletak pada gol B.
Nah itulah pembahasan kita pada artikel kali ini Tentang Konfigurasi
Elektron. Mudah mudah dapat bermanfaat. Apabila masih ada yang
belum dimengerti, silahkan sahabat mengisikannya di kotak komentar di bawah.
Terimakasih telah berkunjung di softilmu, jangan lupa like, follow, dan komentarnya
ya J
0 Response to "Konfigurasi Elektron dan Elektron Valensi "
Post a Comment