Kimia (dari bahasa Arab كيمياء "seni transformasi" dan bahasa Yunani
χημεία khemeia "alkimia") adalah ilmu yang mempelajari mengenai
komposisi dan sifat zat atau materi dari skala atom hingga molekul serta
perubahan atau transformasi serta interaksi mereka untuk membentuk
materi yang ditemukan sehari-hari. Kimia juga mempelajari pemahaman
sifat dan interaksi atom individu dengan tujuan untuk menerapkan
pengetahuan tersebut pada tingkat makroskopik. Menurut kimia modern,
sifat fisik materi umumnya ditentukan oleh struktur pada tingkat atom
yang pada gilirannya ditentukan oleh gaya antaratom.
Pengantar
Kimia sering disebut sebagai "ilmu pusat" karena
menghubungkan berbagai ilmu lain, seperti fisika, ilmu bahan,
nanoteknologi, biologi, farmasi, kedokteran, bioinformatika, dan geologi
[1]. Koneksi ini timbul melalui berbagai subdisiplin yang memanfaatkan
konsep-konsep dari berbagai disiplin ilmu. Sebagai contoh, kimia fisik
melibatkan penerapan prinsip-prinsip fisika terhadap materi pada tingkat
atom dan molekul. Kimia berhubungan dengan interaksi materi yang
dapat melibatkan dua zat atau antara materi dan energi, terutama dalam
hubungannya dengan hukum pertama termodinamika. Kimia tradisional
melibatkan interaksi antara zat kimia dalam reaksi kimia, yang mengubah
satu atau lebih zat menjadi satu atau lebih zat lain. Kadang reaksi ini
digerakkan oleh pertimbangan entalpi, seperti ketika dua zat berentalpi
tinggi seperti hidrogen dan oksigen elemental bereaksi membentuk air,
zat dengan entalpi lebih rendah. Reaksi kimia dapat difasilitasi dengan
suatu katalis, yang umumnya merupakan zat kimia lain yang terlibat dalam
media reaksi tapi tidak dikonsumsi (contohnya adalah asam sulfat yang
mengkatalisasi elektrolisis air) atau fenomena immaterial (seperti
radiasi elektromagnet dalam reaksi fotokimia). Kimia tradisional juga
menangani analisis zat kimia, baik di dalam maupun di luar suatu reaksi,
seperti dalam spektroskopi. Semua materi normal terdiri dari
atom atau komponen-komponen subatom yang membentuk atom; proton,
elektron, dan neutron. Atom dapat dikombinasikan untuk menghasilkan
bentuk materi yang lebih kompleks seperti ion, molekul, atau kristal.
Struktur dunia yang kita jalani sehari-hari dan sifat materi yang
berinteraksi dengan kita ditentukan oleh sifat zat-zat kimia dan
interaksi antar mereka. Baja lebih keras dari besi karena atom-atomnya
terikat dalam struktur kristal yang lebih kaku. Kayu terbakar atau
mengalami oksidasi cepat karena ia dapat bereaksi secara spontan dengan
oksigen pada suatu reaksi kimia jika berada di atas suatu suhu tertentu. Zat
cenderung diklasifikasikan berdasarkan energi, fase, atau komposisi
kimianya. Materi dapat digolongkan dalam 4 fase, urutan dari yang
memiliki energi paling rendah adalah padat, cair, gas, dan plasma. Dari
keempat jenis fase ini, fase plasma hanya dapat ditemui di luar angkasa
yang berupa bintang, karena kebutuhan energinya yang teramat besar. Zat
padat memiliki struktur tetap pada suhu kamar yang dapat melawan
gravitasi atau gaya lemah lain yang mencoba merubahnya. Zat cair
memiliki ikatan yang terbatas, tanpa struktur, dan akan mengalir bersama
gravitasi. Gas tidak memiliki ikatan dan bertindak sebagai partikel
bebas. Sementara itu, plasma hanya terdiri dari ion-ion yang bergerak
bebas; pasokan energi yang berlebih mencegah ion-ion ini bersatu menjadi
partikel unsur. Satu cara untuk membedakan ketiga fase pertama adalah
dengan volume dan bentuknya: kasarnya, zat padat memeliki volume dan
bentuk yang tetap, zat cair memiliki volume tetap tapi tanpa bentuk yang
tetap, sedangkan gas tidak memiliki baik volume ataupun bentuk yang
tetap. Air yang dipanaskan akan berubah fase menjadi uap air. Air
(H2O) berbentuk cairan dalam suhu kamar karena molekul-molekulnya
terikat oleh gaya antarmolekul yang disebut ikatan Hidrogen. Di sisi
lain, hidrogen sulfida (H2S) berbentuk gas pada suhu kamar dan tekanan
standar, karena molekul-molekulnya terikat dengan interaksi dwikutub
(dipole) yang lebih lemah. Ikatan hidrogen pada air memiliki cukup
energi untuk mempertahankan molekul air untuk tidak terpisah satu sama
lain, tapi tidak untuk mengalir, yang menjadikannya berwujud cairan
dalam suhu antara 0 °C sampai 100 °C pada permukaan laut. Menurunkan
suhu atau energi lebih lanjut mengizinkan organisasi bentuk yang lebih
erat, menghasilkan suatu zat padat, dan melepaskan energi. Peningkatan
energi akan mencairkan es walaupun suhu tidak akan berubah sampai semua
es cair. Peningkatan suhu air pada gilirannya akan menyebabkannya
mendidih (lihat panas penguapan) sewaktu terdapat cukup energi untuk
mengatasi gaya tarik antarmolekul dan selanjutnya memungkinkan molekul
untuk bergerak menjauhi satu sama lain. Ilmuwan yang mempelajari
kimia sering disebut kimiawan. Sebagian besar kimiawan melakukan
spesialisasi dalam satu atau lebih subdisiplin. Kimia yang diajarkan
pada sekolah menengah sering disebut "kimia umum" dan ditujukan sebagai
pengantar terhadap banyak konsep-konsep dasar dan untuk memberikan
pelajar alat untuk melanjutkan ke subjek lanjutannya. Banyak konsep yang
dipresentasikan pada tingkat ini sering dianggap tak lengkap dan tidak
akurat secara teknis. Walaupun demikian, hal tersebut merupakan alat
yang luar biasa. Kimiawan secara reguler menggunakan alat dan penjelasan
yang sederhana dan elegan ini dalam karya mereka, karena terbukti mampu
secara akurat membuat model reaktivitas kimia yang sangat bervariasi. Ilmu
kimia secara sejarah merupakan pengembangan baru, tapi ilmu ini berakar
pada alkimia yang telah dipraktikkan selama berabad-abad di seluruh
dunia. Akar ilmu kimia dapat dilacak hingga fenomena
pembakaran. Api merupakan kekuatan mistik yang mengubah suatu zat
menjadi zat lain dan karenanya merupakan perhatian utama umat manusia.
Adalah api yang menuntun manusia pada penemuan besi dan gelas. Setelah
emas ditemukan dan menjadi logam berharga, banyak orang yang tertarik
menemukan metode yang dapat merubah zat lain menjadi emas. Hal ini
menciptakan suatu protosains yang disebut Alkimia. Alkimia dipraktikkan
oleh banyak kebudayaan sepanjang sejarah dan sering mengandung campuran
filsafat, mistisisme, dan protosains. Alkimiawan menemukan banyak
proses kimia yang menuntun pada pengembangan kimia modern. Seiring
berjalannya sejarah, alkimiawan-alkimiawan terkemuka (terutama Abu Musa
Jabir bin Hayyan dan Paracelsus) mengembangkan alkimia menjauh dari
filsafat dan mistisisme dan mengembangkan pendekatan yang lebih
sistematik dan ilmiah. Alkimiawan pertama yang dianggap menerapkan
metode ilmiah terhadap alkimia dan membedakan kimia dan alkimia adalah
Robert Boyle (1627–1691). Walaupun demikian, kimia seperti yang kita
ketahui sekarang diciptakan oleh Antoine Lavoisier dengan hukum
kekekalan massanya pada tahun 1783. Penemuan unsur kimia memiliki
sejarah yang panjang yang mencapai puncaknya dengan diciptakannya tabel
periodik unsur kimia oleh Dmitri Mendeleyev pada tahun 1869. Penghargaan
Nobel dalam Kimia yang diciptakan pada tahun 1901 memberikan gambaran
bagus mengenai penemuan kimia selama 100 tahun terakhir. Pada bagian
awal abad ke-20, sifat subatomik atom diungkapkan dan ilmu mekanika
kuantum mulai menjelaskan sifat fisik ikatan kimia. Pada pertengahan
abad ke-20, kimia telah berkembang sampai dapat memahami dan memprediksi
aspek-aspek biologi yang melebar ke bidang biokimia. Industri
kimia mewakili suatu aktivitas ekonomi yang penting. Pada tahun 2004,
produsen bahan kimia 50 teratas global memiliki penjualan mencapai 587
bilyun dolar AS dengan margin keuntungan 8,1% dan pengeluaran riset dan
pengembangan 2,1% dari total penjualan.
ATOM
Atom adalah suatu kumpulan materi yang terdiri atas inti
yang bermuatan positif, yang biasanya mengandung proton dan neutron, dan
beberapa elektron di sekitarnya yang mengimbangi muatan positif inti.
Atom juga merupakan satuan terkecil yang dapat diuraikan dari suatu
unsur dan masih mempertahankan sifatnya, terbentuk dari inti yang rapat
dan bermuatan positif dikelilingi oleh suatu sistem elektron.
UNSUR
Unsur
adalah sekelompok atom yang memiliki jumlah proton yang sama pada
intinya. Jumlah ini disebut sebagai nomor atom unsur. Sebagai contoh,
semua atom yang memiliki 6 proton pada intinya adalah atom dari unsur
kimia karbon, dan semua atom yang memiliki 92 proton pada intinya adalah
atom unsur uranium. Tampilan unsur-unsur yang paling pas adalah
dalam tabel periodik, yang mengelompokkan unsur-unsur berdasarkan
kemiripan sifat kimianya. Daftar unsur berdasarkan nama, lambang, dan
nomor atom juga tersedia.
ION
Ion atau spesies bermuatan,
atau suatu atom atau molekul yang kehilangan atau mendapatkan satu atau
lebih elektron. Kation bermuatan positif (misalnya kation natrium Na+)
dan anion bermuatan negatif (misalnya klorida Cl−) dapat membentuk garam
netral (misalnya natrium klorida, NaCl). Contoh ion poliatom yang tidak
terpecah sewaktu reaksi asam-basa adalah hidroksida (OH−) dan fosfat
(PO43−).
SENYAWA
Senyawa merupakan suatu zat yang dibentuk
oleh dua atau lebih unsur dengan perbandingan tetap yang menentukan
susunannya. sebagai contoh, air merupakan senyawa yang mengandung
hidrogen dan oksigen dengan perbandingan dua terhadap satu. Senyawa
dibentuk dan diuraikan oleh reaksi kimia.
MOLEKUL
Molekul
adalah bagian terkecil dan tidak terpecah dari suatu senyawa kimia murni
yang masih mempertahankan sifat kimia dan fisik yang unik. Suatu
molekul terdiri dari dua atau lebih atom yang terikat satu sama lain.
REAKSI KIMIA
Reaksi
kimia adalah transformasi/perubahan dalam struktur molekul. Reaksi ini
bisa menghasilkan penggabungan molekul membentuk molekul yang lebih
besar, pembelahan molekul menjadi dua atau lebih molekul yang lebih
kecil, atau penataulangan atom-atom dalam molekul. Reaksi kimia selalu
melibatkan terbentuk atau terputusnya ikatan kimia.
0 Response to "ASAL USUL KIMIA"
Post a Comment